Sejarah Olah Raga
A. Bangsa Mesir Purba
Mesir purba telah mengenal peradaban tinggi, di mana mereka sudah mempunyai kebudayaan sejak tahun 5000 SM dan mencapai puncaknya sekitar tahun 1500 SM. Sebagian karya seni bangsa Mesir betul – betul merupakan karya seni dari para seniman yang pantas dikagumi, seperti piramida, sphinx, dekorasi dinding, patung, perhiasan dan alat rumah tangga. Untuk bidang kesusastraan, Yaitu puisi, cerpen, sejarah, karya tentang astronomi dan matematika dasar. Bangsa Mesir sesungguhnya sudah banyak belajar tentang anatomi manusia satu hal yang tidak jauh dari ilmu kedokteran.
Kegiatan latihan jasmani yang berupa renang, gulat, anggar, dengan tongkat, latihan, keseimbangan dan latihan dengan bola sudah di ajarkan pada jaman ini. Berdasarkan peninggalan lukisan da berbagai tempat, diketahui bahwa bangsa Mesir sangat menggemari permainan di atas air. Ada juga olahraga yang menjadi hak kaum bangsawan yaitu berburu kuda nil dan binatang buas.
Prajurit mudah harus mengikuti sekolah persiapan bersenam dalam bentuk latihan pelemasan. Akan tetapi mereka tidak mempunyai usah untuk mempromosikan olahraga, karena kehidupan yang masih sederhana.
B. Bangsa Cina Purba
Pada tahun 1500 SM, di bawah kaisar HANG TI, sudah ada latihan jasmani yang di kenal dengan Kuang-fou ( orthopedi ) Yang dimaksudkan untuk membetulkan pertumbuhan badan yang rusak. Latihan terdiri dari latihan pembentuka sikap dan pernafasan. Ada pula olahraga memanah dn mengendarai kerata. Permainan bola, tinju gulat, tarik tambang, mendorong batu, dan berenang dilakukan juga, tetapi tingktannya lebih rendah.
Latihan yang diberikan pada pemuda bangsawan berbeda dengan latihan bagi penuda biasa atau rakyat biasa. Kegiatan fisik merupakan kegiatan yang memegang peranan penting, karena dikaitkan dengan upacara keagamaan dan tari – tarian.
C. Bangsa Yunani Purba
Secara kronologis sejarah Polis-polis Yunani itu di bagi dalam 4 periode :
1. Periode pertama, adalah jaman pembentukan Negara kota. Dalam periode ini orang Yunani mengkosolidasikan control mereka atas wilayah yang diperoleh dari orang – orang Aegea.
2. Periode kedua, merupakan abad konolisasi, di mana polis – polis itu mulai cukup kuat untuk mengadakan ekspansi ke luar negeri secara ambisius.
3. Periode ketiga, adalah jaman kejayaan dimana peradaban Yunani mencapai puncak keemasannya.
4. Periode keempat, dimana Yunani mengalami kemunduran yang sangat drastic di bidang politik.
Di Yunani terdapat 2 negar kota yang terkenal dalam hal kegiatan jasmani, yaitu Sparta dan Athena. Sparta memiliki system pemerintahan oligarkhi militer yang keras dan terisolir, sedangkan Athena merupakan pusat percobaan besar di bidang demokrasi.
I. Sparta
Sparta membangun konstitusinya di atas system yang kuat untuk menjaga kemungkinan kemungkinan timbulnya pemberontakan baik dari dalam maupun dari luar dengan membagi panduduk jadi 3 kelompok, yaitu :
a. Citizens adalah merupakan panduduk yang mempunyai hak pilih, terdiri dari penguasa dan tentara.
b. Kaum Helot adalah penduduk yang terdiri dari kaum tani, buruh tani,dan pelayan.
c. Kaum periokoi atau orang yang tinggal di pinggiran.
Penduduk hidup dalam tradisi yang penuh dengan kedisiplinan. Sistem pendidikanya, juga bersifat konservatif social dan aristokratis yang bertujuan untuk mempersiapkan tenaga terampil di bidang kemiliteran.
Pada usia 7 tahun anak laki – laki harus meninggalkan orang tua untuk memasuki pusat latihan militer, di mana mereka di didik berbagai latihan fisik dan di ciptakan untuk cinta tanah air.Setiap hari mereka harus makan dari makanan yang mereka curi dari meja orang Sparta yang lebih tua. Gadis juga menjalankan latihan fisik yang keras agar mereka nantinya dapat menjadi seorang ibu yang kuat. Pada usia 18 tahun, remaja tersebut disebarkeseluruh daerah untuk bertugas sebagai pengawas kaum Helot dan Perioikoi, yang juga bertugas sebagai pengawal daerah.
Pada usia 30 tahun,setelah di bina dan di latih dengan cara berat yang penuh tantangan dan resiko, para pemuda diakui dan diberi hak sebagai orang dewasa. Pada masa dewasa inilah pemuda baru diijinkan untuk berumah tangga dan berpolitik.
II. Athena
Sistem pendidikan di Athena bersifat liberal, individual, dan demokratis yaitu warga Negara yang harmonis, sehat dan kuat, cerdas otaknya serta luhur budi pekertinya. Orang kaya dan bangsawan harus belajar ilmu pengetahuan dan kebudayaan, orang miskin belajar bertani dan kerajinan tangan, sedangkan anak – anak belajar membaca dan berenang.
Latihan jasmani bagi anak – anak orang kaya dilakukan di Gymnasium, dan yang lainnya di Palaestra. Untuk menghormati dan memuja dewa, maka bangsa Yunani melakukan 4 macam pesta, yaitu :
1. Olympia
Pesta ini diadakan setiap 4 tahun sekali di gunung Olympus yang bertujuan untuk menghormati dewa Zeus dan pesta ini hanya berlangsung dalam lima hari.
Pesta ini memperlombakan lari, lompat jauh, lompat tinggi, dan lempar cakram, para pemenang lomba menerima mahkota yang terbuat dari daun salam.
2. Phytia
Tempat penyelenggaraannya di Delphi dan waktunya juga 4 tahun sekali. Olahraga yang paling dominant adalah pacuan kud dan lomba kereta.
3. Isthmia
Pesta ini berlangsung di Chorintus. Acara pertandingannya yaitu berkuda, bersampan dan musik yang bertujuan untuk menghormati dewa Laut.
4. Nemea
Pesta ini bertujun untuk menghormati dewi Hera ( istri dewa Zeus ).
D. Bangsa Romawi
Romawi sebagai suatu negara republik yang independent di mulai sekitar tahun 500 SM hingga pertengahan abad kesatu SM. Negara Romawi yang sistem pemerintahannya oligarkhi liberal, membagi ke dalam 2 golongan, yaitu :
1. Patricia, terdiri dari kelompok aristocrat kaya yang dianggap sebagai warga Negara secara penuh.
2. Peblea, terdiri dari sebagian besar penduduk dan dianggap sebagai warganegara secara tidak penuh.
Olahraga popular di masyarakat Romawi adalah bola dan angkat besi. Selain itu mereka sangat menggemari tontonan yang berupa tinju, gabungan tinju dan gulat, gladiator dan perkelahian manusia dan hewan yang dilakukan di Colloseum. Rakyat Romawi sangat memuji para pemenangnya.
E. Abad Pertengahan
Dalam abad ini pendidikannya sangat dipengaruhi oleh cita – cita hidup kaum gereja.Sehingga dalam abad pertangahan terdapat dua aliran yang saling mempengaruhi, yaitu :
I. Pengaruh Kaum Gereja
Pada permulaan abad pertengahan sangat dipengaruhi oleh pendapat dari Agustinus yang sama sekali tidak mau mengakui kepentingan latihan jasmani. Baru pada akhir abad pertengahan pendapat dari Thomas von Aquino dapat mempengaruhi tentang pentingnya latihan jasmani.
II. Pengaruh Kaum Ksatria
Hal-hal mengenai harga diri, ketabahan, keberanian, dan sopan santun dalam cita-cita keinginan kaum ksatria sangat dijunjung tinggi,hingga latihan jasmaninya juga diseuaikan dengan cita-cita, seperti menunggang kuda, berenang, anggar, dan berburu. Macam pendidikan bangsawan yang terdiri atas:
a. Lapangn kejasmanian : naik kuda, renang, panahan, anggar, dan berburu.
b. Lapangan kecerdasan : bermain catur dan syair.
F. Jaman Renaissance dan Humannisme
Adalah masa remajanya yang mempunyai krisis pertumbuhan dan konflik pubertasnya. Renaissance adalah gerakan maknawiah yang merupakan reaksi terhadap sikap abad pertengahan. Pernyataan intelektual dari renaissance pengetahun, kesusaatraan, Pendidikan dilakukan melalui Humannisme.
Pada tahun 1425, seorang tokoh Humannisme yang bernama Vitorino Da Feltre membangun sekolah di Mantua dan diberi nama Cassa Giocosa ( sekolah kesenangan ) yang dilengkapi dengan tempat untuk bermain dan berlatih. Dengan adanya latihan Del Feltre berusaha :
a. Membangun jasmani
b. Menambah daya tahan
c. Menyalurkan nafsu jelek kea rah yang baik
d. Menjernihkan pikiran
e. Memperhatikan sikap dan gerak yang baik.
G. Kaum Philanthropin
1. Basedow (1723-1790)
Basedow adalah peletk dasar dari Philanthropinisme. Ia mengusulkan agar latihan jasmani dilakukan dengan sadar di sekolah.Dia menganggap bahwa latihan jasmani merupakan alat yang penting untuk pendidikan kesusilaan, yang dianggap lebih tinggi dari pendidikan intelek.
2. Salzman
Salzman menciptakan latihan baru yang disebut “Anstndice Stellungen” yaitu mengambil sikap dn melakukan gerakna yang bertujuan melepaskan dan membebaskan jasmani.
3. Johan Friedrich Gust Muths
Beliau beranggapan bahwa teori dan praktek senam sebagai dasar pengetahuan dari fisiologi dan pengobatan. Tempat latihan senamnya adalah berupa sebuah lapangan terbuka yang mempunyai pohon-pohon besar untuk berteduh, sebuah bukit dan sungai.
Menurt Guts Muths antara jasmani dan rohani terdapat beberapa faktor persamaan, yaitu :
– Jasmani : – Rohani :
a. Badan sehat a. Jiwa sehat
b. Badan kebal b. Sifat jantan
c. Bertenaga dan tangkas c. Ketenangan dan berani
d. Tubuh aktif d. Rohani aktif
e. Pembentukan baik e. Karakter baik
f. Alat indera tajam f. Kuat tenaga berpikir.
4. Vieth
Vieth adalah guru ilmu pasti dan alam di Dessau. Dia melihat latihan jasmani dari sudut mekanika, anatomi, dan hygiene.Ada 2 macam latihan, yaitu :
I. Pasif : Berbaring, duduk, mandi, dan pijat.
II. Aktif : Latihan alat indera : – Sikap dan gerakan tubuh
– Dengan menggunakan alat.
Sejarah Olahraga
April 29, 2010 by yanoear46
Advertisements
Leave a Reply